Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, akhirnya menjalani epictoto rapat perdana bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pasca ditunjuk menggantikan Sri Mulyani. Rapat ini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena membahas isu strategis terkait keuangan negara, tetapi juga lantaran gaya komunikasi Purbaya yang sempat menyindir cara bicara “koboi” di forum resmi.
Rapat Perdana Menkeu Baru
Dalam rapat kerja yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Purbaya hadir dengan sikap tenang dan lugas. Berbeda dengan gaya Sri Mulyani yang dikenal penuh data detail, Purbaya tampak mencoba membawa suasana diskusi yang lebih cair.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sekadar hadir sebagai pejabat teknokrat, tetapi juga sebagai penghubung komunikasi antara pemerintah dan DPR. “Saya percaya transparansi itu penting. Saya juga berharap komunikasi kita tidak seperti tembak-menembak gaya koboi. Kita harus berdialog, bukan adu cepat bicara,” ujarnya yang langsung disambut riuh tawa para anggota dewan.
baca juga: budi-gunawan-kena-reshuffle-ini-kata-elite-pdip
Sindiran Gaya ‘Koboi’
Ucapan Purbaya mengenai gaya bicara “koboi” dianggap sebagai sindiran halus terhadap pola komunikasi di forum politik yang kerap panas. Menurutnya, penyampaian pendapat di ruang rapat sebaiknya lebih mengedepankan substansi dan etika dibanding gaya konfrontatif.
“Kalau gaya bicara koboi, semua merasa paling benar, tapi substansi jadi hilang. Saya lebih senang kalau kita saling mendengar, karena urusan keuangan negara itu bukan sekadar angka, tapi menyangkut nasib rakyat,” jelas Purbaya.
Respon Anggota Dewan
Sejumlah anggota DPR mengapresiasi sikap rendah hati Purbaya. Beberapa menilai, gaya komunikasinya bisa menjadi angin segar setelah periode panjang di mana perdebatan antara pemerintah dan DPR kadang berlangsung alot.
Namun ada pula yang menilai sindiran tersebut seolah menyindir kerasnya gaya berdebat sebagian legislator. Meski begitu, mayoritas anggota rapat tampak menerimanya dengan santai. “Kalau itu gaya Pak Purbaya, ya kita hargai. Yang penting beliau bisa bekerja dengan baik untuk menjaga keuangan negara,” kata salah satu anggota Komisi XI DPR.
Fokus Isu Ekonomi
Di luar gaya komunikasi yang mencuri perhatian, rapat perdana ini membahas isu serius mengenai kondisi fiskal terkini, termasuk proyeksi defisit anggaran, belanja negara, serta tantangan penerimaan pajak.
Purbaya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan belanja negara untuk pembangunan dan menjaga stabilitas fiskal. Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk tidak mengambil langkah yang berisiko memperbesar beban utang. “Prinsip saya sederhana, kita harus realistis, jangan hanya jago bicara tapi lupa hitungan,” ucapnya.
Warisan Sri Mulyani
Sebagai pengganti Sri Mulyani yang dikenal tegas dan berprestasi, Purbaya menyadari tantangan yang dihadapinya cukup besar. Publik dan DPR akan terus membandingkan kinerjanya dengan sang pendahulu.
Namun ia menegaskan bahwa dirinya bukan hadir untuk meniru gaya siapapun. “Setiap orang punya cara berbeda. Saya belajar banyak dari Bu Sri, tapi saya akan jalankan tugas sesuai kapasitas saya sendiri,” katanya.
Harapan ke Depan
Rapat perdana ini menjadi pintu masuk bagi Purbaya dalam menjalin hubungan kerja dengan DPR. Dari cara ia berkomunikasi, terlihat bahwa ia berusaha membangun suasana yang lebih bersahabat tanpa mengurangi ketegasan.
Bagi DPR, keberadaan Menkeu baru diharapkan mampu menjaga kesinambungan kebijakan fiskal sekaligus menghadirkan inovasi. Sementara bagi publik, gaya komunikasi Purbaya yang menghindari “koboi politik” bisa menjadi cerminan kepemimpinan yang lebih dialogis.
sumber artikel: www.tenistylevenda.com