FOTO: Sekolah di Myanmar Hancur Akibat Serangan Junta Militer

Yangon, Myanmar – pttogel Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan junta militer Myanmar telah menghancurkan sebuah sekolah di wilayah timur negara tersebut, menambah daftar panjang fasilitas sipil yang menjadi korban kekerasan dalam konflik yang terus berlanjut di Myanmar. Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan parah pada bangunan sekolah, dengan puing-puing berserakan dan bagian atap yang runtuh akibat ledakan yang cukup besar.

Peristiwa ini terjadi di wilayah Karen, sebuah daerah yang menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap pemerintahan militer yang berkuasa sejak kudeta Februari 2021. Sekolah tersebut diketahui digunakan oleh komunitas lokal untuk pendidikan anak-anak yang terkena dampak dari konflik bersenjata.

Serangan yang Menghancurkan Harapan

Serangan ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak internasional, termasuk organisasi hak asasi manusia dan lembaga pendidikan. Human Rights Watch dan Amnesty International mengutuk keras serangan tersebut, yang mereka sebut sebagai pemboman sengaja terhadap fasilitas pendidikan—sebuah pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

baca juga: putin-usulkan-perundingan-langsung-rusia-ukraina-pekan-depan

“Anak-anak dan guru harus menjadi pihak yang terlindungi dalam situasi konflik. Menyerang sekolah adalah tindakan biadab dan kejam,” ujar Brad Adams, Direktur Asia Human Rights Watch.

Dalam foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah ruang kelas yang hancur dan papan tulis yang rusak, sementara anak-anak yang selamat terlihat di antara puing-puing, terkejut dan ketakutan.

Konflik yang Tak Kunjung Usai

Myanmar telah dilanda konflik sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Sejak itu, rakyat Myanmar, termasuk sejumlah kelompok etnis, telah melancarkan perlawanan sengit terhadap junta militer. Banyak kota dan desa yang mengalami serangan brutal, dengan korban jiwa yang terus bertambah.

Junta militer Myanmar membenarkan serangan tersebut sebagai bagian dari operasi untuk menumpas kelompok pemberontak yang mereka klaim bersembunyi di sekitar daerah tersebut, namun tak dapat membenarkan serangan terhadap fasilitas pendidikan.

Tanggapan Internasional

Sekolah yang dihancurkan adalah milik sebuah organisasi non-pemerintah yang mendukung pendidikan untuk anak-anak di daerah konflik. PBB dan sejumlah negara barat telah mengeluarkan kecaman terhadap tindakan militer tersebut dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk lebih menekan pemerintah Myanmar agar menghentikan serangan terhadap warga sipil.

Serangan ini menunjukkan betapa buruknya kondisi di lapangan bagi masyarakat sipil. Keamanan pendidikan harus dijaga, dan dunia harus bersuara lebih keras untuk menghentikan pembantaian ini,” ujar David Beasley, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia.

Pendidikan dalam Bahaya

Serangan ini menambah keprihatinan global mengenai dampak dari perang terhadap pendidikan anak-anak di Myanmar. Banyak sekolah telah ditutup atau dihancurkan dalam beberapa bulan terakhir, memperburuk krisis pendidikan yang sudah ada. Sekitar 500.000 anak-anak di Myanmar kini terancam tidak mendapatkan pendidikan yang layak akibat konflik yang berlangsung.

Di sisi lain, para pengungsi yang melarikan diri dari serangan ini seringkali harus tinggal di tempat penampungan sementara yang tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, membuat masa depan pendidikan anak-anak di negara tersebut semakin suram.

Kesimpulan

Serangan terhadap sekolah di Myanmar adalah pengingat tragis tentang dampak perang terhadap pendidikan dan masa depan generasi muda. Sementara komunitas internasional terus mengutuk tindakan junta militer, kemajuan diplomatik dan langkah konkret untuk menghentikan kekerasan di Myanmar tetap terhambat. Krisis ini semakin mendalam, dan dunia harus segera bertindak untuk melindungi kehidupan serta hak dasar rakyat Myanmar, terutama hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.

sumber artikel: www.tenistylevenda.com

admin

admin