pttogel Konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel kembali memanas dengan intensitas yang belum pernah terlihat dalam beberapa dekade terakhir. Dalam serangan terbarunya, Iran menghujani pusat kota Israel, termasuk Tel Aviv dan wilayah sekitarnya, dengan ratusan rudal balistik dan drone kamikaze. Serangan ini merupakan respons langsung terhadap operasi udara Israel ke fasilitas strategis Iran beberapa hari sebelumnya, menandai eskalasi serius dalam ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Serangan Masif Iran: Skala dan Dampaknya
Dalam kurun waktu 48 jam terakhir, sistem pertahanan udara Israel, termasuk Iron Dome dan Arrow, diuji dalam kapasitas maksimalnya. Iran meluncurkan lebih dari 150 rudal balistik jarak menengah dan lebih dari 100 drone bersenjata ke wilayah Israel, menargetkan infrastruktur vital dan pusat-pusat penduduk di Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba.
Pusat kota Tel Aviv menjadi sasaran utama. Beberapa rudal berhasil menerobos sistem pertahanan dan menghantam bangunan apartemen, fasilitas medis, dan kawasan bisnis. Sedikitnya 28 warga sipil dilaporkan tewas, dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan tersebut. Rumah sakit utama di kawasan itu dipenuhi oleh korban luka, sementara sirene peringatan serangan udara terus meraung setiap beberapa jam.
Meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat sebelum mencapai sasaran, rudal-rudal berteknologi tinggi seperti Kheibar Shekan milik Iran diketahui mampu mengelabui sistem pelacakan radar Israel dan menimbulkan kerusakan signifikan di daratan.
baca juga: ketua-timwas-haji-dpr-segera-evaluasi-haji-2025-menurut-saya-harus-pansus
Respons Israel dan Dukungan Internasional
Pemerintah Israel bergerak cepat. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan serangkaian serangan balasan ke pusat-pusat peluncuran rudal Iran di wilayah barat dan selatan Iran. Target utama termasuk pangkalan militer, pabrik rudal, dan infrastruktur radar Iran. Selain itu, beberapa laporan menunjukkan bahwa operasi rahasia juga dilakukan di dalam wilayah Iran melalui unit intelijen elite Israel.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan dukungan penuh terhadap Israel. Washington mengerahkan kapal perang dan sistem pertahanan udara tambahan di wilayah Laut Tengah sebagai bentuk solidaritas dan kesiapsiagaan menghadapi potensi eskalasi lebih luas. Sejumlah pangkalan militer AS di Timur Tengah juga berada dalam siaga tinggi menghadapi kemungkinan serangan balasan dari pihak Iran atau sekutu-sekutunya di kawasan.
Kehidupan Sipil Lumpuh Total
Kehidupan masyarakat Israel terganggu secara drastis. Aktivitas sekolah, perkantoran, transportasi umum, dan tempat ibadah dihentikan sementara. Pemerintah menginstruksikan warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bawah tanah atau ruang aman selama peringatan berlangsung.
Pusat perbelanjaan dan lokasi wisata yang biasanya ramai mendadak kosong. Ekonomi pun terpukul akibat pembatasan aktivitas dan kekhawatiran akan eskalasi perang yang lebih luas. Penerbangan internasional ke dan dari Israel dibatalkan, dan banyak warga asing dievakuasi ke negara asalnya.
Iran: Alasan dan Strategi di Balik Serangan
Pihak Iran menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk pembalasan atas “agresi terang-terangan” Israel terhadap wilayah dan kepentingan Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir yang mereka klaim digunakan untuk tujuan damai. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut tindakan militer ini sebagai “tamparan bagi arogansi Zionis” dan memperingatkan bahwa serangan akan terus berlanjut jika Israel tidak menghentikan provokasinya.
Iran juga mengklaim bahwa mereka berhasil meluncurkan rudal-rudal tersebut dari wilayah yang sebelumnya tidak terdeteksi oleh sistem satelit pengawasan milik Israel dan sekutunya. Hal ini menandakan adanya peningkatan kemampuan strategis dan taktis militer Iran dalam menghindari pendeteksian dini dan menciptakan efek kejut yang maksimal.
Risiko Perang Skala Besar dan Ketegangan Global
Banyak pengamat militer dan politik internasional menyuarakan kekhawatiran atas potensi meletusnya perang besar-besaran di Timur Tengah. Dengan keterlibatan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan kemungkinan ikut sertanya kelompok bersenjata pro-Iran di wilayah Lebanon, Suriah, dan Irak, ketegangan ini bisa berubah menjadi konflik regional atau bahkan global.
Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah, namun belum menghasilkan resolusi konkret. Negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok menyerukan de-eskalasi, sementara negara-negara Eropa mendorong gencatan senjata segera dan perundingan damai.
Kesimpulan: Dunia Menunggu Titik Balik
Serangan rudal besar-besaran dari Iran ke pusat kota Israel menandai babak baru yang lebih berbahaya dalam sejarah panjang konflik kedua negara. Dunia menyaksikan dengan cemas bagaimana dua kekuatan utama di Timur Tengah saling menguji batas dan ketahanan satu sama lain, dengan risiko menyebarnya kekacauan ke kawasan yang lebih luas.
Masyarakat internasional kini menghadapi pertanyaan besar: Apakah ini awal dari perang besar di Timur Tengah? Ataukah diplomasi dan tekanan internasional masih bisa meredakan ketegangan sebelum situasi menjadi tidak terkendali?
sumber artikel: www.tenistylevenda.com