pttogel Di tengah tingginya angka pengangguran dan persaingan kerja yang semakin ketat, banyak orang—terutama anak muda—mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak. Lowongan kerja terbatas, syarat makin ketat, dan lulusan baru makin banyak setiap tahunnya. Namun di balik kesulitan itu, sekelompok pengangguran justru menemukan jalan alternatif yang bukan hanya menghasilkan uang, tapi juga menjanjikan penghasilan yang cukup besar—bahkan hingga Rp 15 juta per bulan.
Profesi baru ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi semakin populer di kalangan generasi muda yang melek teknologi dan punya mental pantang menyerah. Apa sebenarnya profesi tersebut?
Dari Pengangguran ke “Digital Worker”
Banyak dari mereka yang sebelumnya kesulitan mendapat pekerjaan akhirnya memanfaatkan peluang di dunia digital. Mereka mulai menjadi freelancer online, content creator, admin media sosial, desainer grafis lepas, penulis konten, bahkan trader digital. Tidak memerlukan kantor fisik, ijazah mentereng, atau koneksi orang dalam—yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet, kemampuan belajar cepat, dan tekad untuk terus berkembang.
Salah satu contohnya adalah Dimas (28), lulusan teknik yang sempat menganggur lebih dari setahun. Setelah ratusan lamaran ditolak, ia mencoba belajar desain grafis dari YouTube dan forum-forum luar negeri. “Awalnya iseng. Tapi setelah dua bulan, saya dapat klien dari luar negeri via Fiverr. Proyek pertama saya dibayar 50 dolar,” katanya. Kini, Dimas mengaku bisa menghasilkan lebih dari Rp 15 juta per bulan dari desain logo, branding, dan ilustrasi.
baca juga: youtuber-rating-10-mie-instan-terenak-di-dunia-nilai-indomie-berapa
Platform yang Membuka Pintu Kesempatan
Beberapa platform populer yang menjadi ladang profesi baru bagi para pengangguran ini antara lain:
-
Fiverr dan Upwork: untuk jasa freelance internasional
-
Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop: untuk jualan produk atau jadi affiliate
-
Instagram dan YouTube: untuk konten kreator dan endorsement
-
Tiktok: tempat boomingnya micro influencer dan affiliate marketing
-
Canva, CapCut, dan AI tools: mempermudah proses kreatif tanpa perlu skill teknis tinggi
Profesi-profesi ini bisa dikerjakan dari rumah, bahkan hanya dengan modal HP dan kuota internet. Banyak yang memulai tanpa latar belakang khusus, hanya bermodal kemauan belajar dan konsistensi mencoba.
Bukan Tanpa Tantangan
Tentu saja, menjadi “pekerja digital” bukan berarti semuanya langsung mulus. Di awal perjalanan, banyak dari mereka yang sempat ingin menyerah. Kompetisi tinggi, belum punya portofolio, dan ketidakpastian penghasilan menjadi tantangan tersendiri. Tapi perlahan, mereka membuktikan bahwa kerja keras, konsistensi, dan kreativitas bisa menjadi modal utama untuk bertahan dan berkembang.
Eka, seorang ibu muda di Bandung, dulunya adalah kasir minimarket yang diberhentikan karena efisiensi. Saat menganggur, ia mencoba membuat konten resep masakan sederhana dan tips rumah tangga di TikTok. “Awalnya cuma puluhan views, tapi saya konsisten upload setiap hari. Sekarang endorse sudah masuk terus,” tuturnya. Penghasilannya kini setara bahkan lebih dari gaji kantoran: sekitar Rp 10-15 juta per bulan.
Bukti bahwa Peluang Selalu Ada
Fenomena ini menjadi sinyal positif bahwa masyarakat kini semakin adaptif menghadapi perubahan zaman, termasuk dalam dunia kerja. Profesi baru tidak harus selalu datang dari kantor, perusahaan besar, atau seragam kerja. Asal ada kreativitas dan usaha, bahkan dari rumah pun bisa sukses.
Bahkan, tidak sedikit yang kemudian membuka lapangan kerja baru lewat profesi barunya. Seperti Dimas yang kini membuka jasa pelatihan desain bagi pemula, atau Eka yang membuka grup mentoring untuk ibu rumah tangga yang ingin menjadi konten kreator.
Penutup: Bangkit Lewat Peluang
Di saat banyak orang mengeluh soal lapangan kerja, kisah-kisah seperti ini menjadi bukti bahwa peluang akan selalu ada bagi mereka yang berani mencoba. Dunia digital membuka ruang luas bagi siapa saja untuk belajar, berinovasi, dan berkembang—meskipun awalnya dari titik nol.
Jadi, daripada terus mengeluh susah dapat kerja, mungkin sudah saatnya mengubah mindset: pekerjaan tidak selalu harus dicari—kadang, pekerjaan bisa diciptakan sendiri.
sumber artikel: www.tenistylevenda.com